PENGERTIAN PRODUSEN
Produsen dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai atau memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebetuhan adalah konsumen.
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.
Sumber : http://id.wikipedia.org/
Fungsi Produksi
Bagian produksi adalah suatu bagian yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalan dengan lancar dan hasil produksinya pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh pemakainya.Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian, akan tetapi bersama-sama dengan bagian – bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu perlu diadakan koordinasi kerja, agar semua bagian dapat berjalan dengan beiringan, sehingga akan mencegah terjadinya benturan – benturan antar bagian.
Tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan yang bagus serta pengawasan yang baik saja pun akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Di samping hasil produksi yang harus bagus kwalitasnya, ternyata harus di pikirkan juga agar jangan sampai terjadi hasil produksinya bagus tapi ongkos yang diperlukan untuk memproduksinya terlalu besar.
Biaya produksi yang terlalu tinggi akan berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini akan mengakibatkan tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen. Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi. Tugas-tugas tersebut akan dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu pada pedoman kerja tertentu.
Pedoman kerja yang harus menjadi arah kerja bagi bagian produksi dapat dirumuskan dalam empat hal yaitu :
1. Tepat Jumlah
2. Tepat Mutu
3. Tepat Waktu
4. Tepat Ongkos/Harga
Jumlah produk yang dihasilkan sebaiknya direncanakan dengan baik agar tidak terlalu banyak ataupun terlalu sedikit. Bila produksi terlalu banyak tentu saja akan mengakibatkan bertumpuknya hasil produksi di gudang. Hal ini akan mengakibatkan disamping barang tersebut akan mengalami kerusakan dalam penyimpanannya, maka penumpukan tersebut berarti banyak modal yang tertanam dalam barang jadi itu berhenti dan menjadi kurang efektif.
Dengan pedoman pada empat hal tersebut maka bagian produksi akan dapat mencapai sasarannya dengan baik. Keempat hal tersebut dapat dikenal dengan mudah sebagai “empat tepat”.
Adapun tugas tersebut secara garis besarnya dapat kita bagi menjadi beberapa macam yaitu :
1. Perencanaan Produk
2. Perencanaan Luas Produksi
3. Perencanaan Lokasi Pabrik
4. Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik
5. Perencanaan Bahan Baku
6. Pengaturan Tenaga Kerja
7. Pengawasan Kwalitas
sumber
http://gozarago.blogspot.com/2010/03/fungsi-produksi.html
MENGOPTIMALKAN PRODUKSI adalah upaya meningkatkan nilai dari suatu produksi. Seperti meningkatkan kualitas produksi, jumlah produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi, dsb.
Adapun kegiatan optimalisasi produksi adalah,
Pagar Alam Optimalkan Budidaya Kopi Stek
Pagaralam, CyberNews. Pemerintah Kota Pagaralam, Sumatra Selatan (Sumsel) mengoptimalkan pengembangan budidaya kopi stek atau sambung, sebagai upaya meningkatkan jumlah produksi salah satu hasil komoditas andalan Sumsel itu.
Kepala Dinas Dishutbun setempat, Hasan Bahrin Ibnu, di Pagaralam, Sabtu, mengatakan, keterbatasan lahan dan sebagian besar batang kopi sudah kurang produktif, sehingga perlu pengoptimalkan budidaya kopi stek. "Melalui program stek, hampir setiap tahun perkembangan perkebunan kopi mengalami peningkatan produksi sekitar 5 hinggaa 10 persen," kata dia.
Ia mengatakan, tanaman kopi stek ini sudah mulai digalakkan dan hampir 30 persen masyarakat melakukan percobaan, dan hasilnya cukup memuaskan. "Biasa untuk satu hektare kopi hanya 500 kg hingga satu ton per tahunnya, setelah melalui budidaya stek mampu meningkatkan produksi mencapai 3-4 ton per tahun," kata dia.
Menurut dia, melalui pengembangan kopi stek ini, para petani bisa terbantu karena produksi kopi bertambah, dan pemerintah juga akan memberikan bantuan untuk pengembangannya.
"Untuk saat ini ada 50 hektare lahan yang dipilih dari lima kecamatan di Pagaralam akan dibantu, yakni Kecamatan Pagaralam Utara, Pagaralam Selatan, Dempo Utara, Dempo Selatan dan Dempo Tengah," kata dia lagi.
"Dishutbun juga melakukan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan agar petani mendapatkan hasil dan cara yang baik dalam menyambung," ungkapnya.
Dikatakannya, realisasi pemberian bantuan kopi stek dan pemberian sarana pupuk juga akan ditingkatkan. Sebetulnya, kata Hasan Barin, kendalah utama dalam pengembangan tanaman kopi ini adalah faktor cuaca, namun dengan adanya bantuan pemberian pupuk, diharapkan bisa menghasilkan kopi yang berkualitas.
Dia berharap, melalui program penyambungan stek kopi ini akan dapat meningkatkan produksi pada tanaman kopi petani. "Produksi kopi selama ini hanya mampu 500 gram saja per batang, setelah melalui penyambungan stek kopi itu mengalami peningkatan produksi mencapai tiga kali lipat," katanya.
Adapun kegiatan optimalisasi produksi adalah,
Pagar Alam Optimalkan Budidaya Kopi Stek
Pagaralam, CyberNews. Pemerintah Kota Pagaralam, Sumatra Selatan (Sumsel) mengoptimalkan pengembangan budidaya kopi stek atau sambung, sebagai upaya meningkatkan jumlah produksi salah satu hasil komoditas andalan Sumsel itu.
Kepala Dinas Dishutbun setempat, Hasan Bahrin Ibnu, di Pagaralam, Sabtu, mengatakan, keterbatasan lahan dan sebagian besar batang kopi sudah kurang produktif, sehingga perlu pengoptimalkan budidaya kopi stek. "Melalui program stek, hampir setiap tahun perkembangan perkebunan kopi mengalami peningkatan produksi sekitar 5 hinggaa 10 persen," kata dia.
Ia mengatakan, tanaman kopi stek ini sudah mulai digalakkan dan hampir 30 persen masyarakat melakukan percobaan, dan hasilnya cukup memuaskan. "Biasa untuk satu hektare kopi hanya 500 kg hingga satu ton per tahunnya, setelah melalui budidaya stek mampu meningkatkan produksi mencapai 3-4 ton per tahun," kata dia.
Menurut dia, melalui pengembangan kopi stek ini, para petani bisa terbantu karena produksi kopi bertambah, dan pemerintah juga akan memberikan bantuan untuk pengembangannya.
"Untuk saat ini ada 50 hektare lahan yang dipilih dari lima kecamatan di Pagaralam akan dibantu, yakni Kecamatan Pagaralam Utara, Pagaralam Selatan, Dempo Utara, Dempo Selatan dan Dempo Tengah," kata dia lagi.
"Dishutbun juga melakukan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan agar petani mendapatkan hasil dan cara yang baik dalam menyambung," ungkapnya.
Dikatakannya, realisasi pemberian bantuan kopi stek dan pemberian sarana pupuk juga akan ditingkatkan. Sebetulnya, kata Hasan Barin, kendalah utama dalam pengembangan tanaman kopi ini adalah faktor cuaca, namun dengan adanya bantuan pemberian pupuk, diharapkan bisa menghasilkan kopi yang berkualitas.
Dia berharap, melalui program penyambungan stek kopi ini akan dapat meningkatkan produksi pada tanaman kopi petani. "Produksi kopi selama ini hanya mampu 500 gram saja per batang, setelah melalui penyambungan stek kopi itu mengalami peningkatan produksi mencapai tiga kali lipat," katanya.